Kemendikbud Beri Dispensasi

Kemendikbud Beri Dispensasi Pelalawan Tak Terapkan PPDB Online

Wartariau.com PELALAWAN - Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) RI memberi dispensasi kepada Pemkab Pelalawan untuk tidak memenuhi pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kepmendikbud) Nomor 17 Tahun 2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online pada Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama tahun 2017.

Hal ini menyusul adanya permohonan Kabupaten Pelalawan yang tidak siap dalam mememuhi pelaksanaan Kempemndikbud tersebut (PPDB online,red) akibat adanya kendala kekurangan lokal.

"Memang pada Selasa (4/7) lalu, kita dari Pemkab Pelalawan telah melakukan koordinasi kepada Kemendikbud RI untuk mengajukan permohonan tidak dapat memenuhi Kepmendikbud Nomor 17 Tahun 2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online pada Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama tahun 2017. Dimana ketidaksiapan Pelalawan ini, akibat adanya kendala kekurangan lokal. Dan Kemendikbud telah mengabulkan permohonan kita dengan catatan pada tahun 2018 mendatang seluruh sekolah Negeri yang ada dikabupaten Pelalawan harus melaksanakan PPDB online," ujar Wakil Bupati Pelalawan Drs H Zardewan MM didampingi Kepala Dinas Pendidikan Pelalawan Drs H Syafruddin MSI usai menggelar rapat bersama seluruh Kepala Sekolah tingkat SD dan SMP di ruang rapat kantor Bupati Pelalawan, Kamis (6/7).

Kata Zardewan, setidaknya saat ini dikabupaten Pelalawan khususnya dikecamatan Pangkalan Kerinci hanya memiliki tiga sekolah tingkat SMP Negeri. Sedangkan dari tiga sekolah tersebut yakni SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 3 Pangkalan Kerinci, hanya memiliki 21 lokal yang mampu menampung kapasitas sebanyak 1.054 siswa. Sementara itu, pada PPDB tahun 2017 ini, ada sebanyak 1.450 orang calon siswa yang mendaftar ke tiga sekolah tersebut.

"Artinya, dari jumlah calon siwa pendaftar di tiga SMP tersebut, ada sebanyak 396 orang yang terpaksa harus digugurkan akibat tidak cukupnya lokal yang ada ditiga sekolah tersebut. Dimana untuk menampung jumlah sebanyak 1.450 orang calon siswa ditiga sekolah tersebut, setidaknya harus ada sebanyak 27 lokal. Artinya, saat ini sekolah tingkat SMPN yang ada dikecamatan Pangkalan Kerinci masih kekurangan sebanyak 6 lokal lagi, sehingga bisa menampung seluruh calon siswa pendaftar. Sedangkan alternatif lain untuk menampung jumlah pendaftar yang tidak diterima di tiga sekolah tersebut, maka Pemkab Pelalawan telah melakukan koordinasi bersama sejumlah sekolah swasta yang ada di Pangkalan Kerinci yakni SMP IT Muhammadiyah, SMP Nasional dan SMP PGRI. Dan alhamdulillah, ketiga sekolah swasta ini sepakat dan bersedia menerima para pendaftar yang tidak lulus di sekolah negeri di Pangkalan Kerinci," sebutnya.

Apalagi, lanjutnya, saat ini SMPN 3 Pangkalan Kerinci masih belum memiliki bangunan tersendiri, sehingga aktifitas KBM disekolah tersebut dilakukan dengan cara meminjam lokal di kampus AKNP. Namun demikian, pada tahun 2017 ini, Pemkab Pelalawan telah menyiapkan anggaran untuk pembangunan SMPN 3 tersebut. Dimana pembangunan SMPN 3 dengan 6 lokal ini, ditargetkan akan rampung enam bulan kedepan.

"Dengan demikian, maka kita pastikan PPDB tahun 2018 mendatang untuk tingkat SMPN akan kita laksanakan sesuai dengan Kepmendikbud nomor 17 tahun 2017," tuturnya.

Berbeda dengan tingkat SMP, sambung Zardewan, PPDB tingkat SDN justru malah sepi peminat atau masih sangat kekurangan jumlah pendaftar. Dimana setidaknya dari 14 sekolah dengan total sebanyak 56 lokal dengan daya tampung sebanyak 1.568 orang siswa atau 28 siswa perlokal, sejauh ini masih kekurangan siswa sebanyak 112 orang atau sebanyak 4 lokal yakni 1 lokal di SDN 004 Bukit Agung, 1 lokal ldi SDN 011 Desa Desa Makmur, 1 lokal di SDN 001 dan SDN 002 kecamatan Pangkalan Kerinci.

"Dan berdasarkan hasil laporan yang kami dapat dari pihak sekolah khususnya dikecamatan Pangkalan Kerinci, kekurangan jumlah pendaftar ini disebabkan berbagai faktor. Seperti masih banyaknya persepsi para orangtua yang berlomba-lomba untuk menyokolahkan anaknya disekolah favorit yakni SDN 006 dan SDN 007 yang kapasitasnya hanya mampu menampung sebanyak 224 orang siswa. Sedangkan para pendaftar didua sekolah ini lebih dari 500 orang pendaftar. Selain itu, faktor lainnya diakibatkan sekolah SD ini jauh dari rumah para orangtua siswa, sehingga menjadi alasan untuk mengantarkan anaknya sekolah. Dan tentunya masalah PPDB tahun 2017 ini, kita berkomitmen untuk melakukan evalusasi secara optimal, sehingga PPDB tahun 2018 mendatang pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik sesuai dengan Kepmendikbud nomor 17 tahun 2017," pungkasnya.(MC)

TERKAIT