Wartariau.com JAKARTA - Ide Presiden Jokowi untuk menyatukan atau merger anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlu mendapat dukungan. Ini lantaran tidak sedikit pengelolaan BUMN yang inefisiensi.

Begitu kata ekonom senior DR Rizal Ramli dalam wawancara JakTV, tadi malam (Rabu, 4/10).

Rizal Ramli kemudian bercerita mengenai kesuksesannya mengelola PT Semen Gresik melalui efisiensi.

"Saya pernah jadi Preskom Semen Gresik. Saat itu, kebanyakan cost BUMN kemahalan. Di Semen Gresik kita berhasil menurunkan cost 8 dolar per ton dan menambah hari kerja 50 hari," ujarnya.

Terbukti jurus efisiensi yang dilakukan itu dapat memberikan keuntungan melimpah. Semen Gresik yang awalnya hanya untuk Rp 400 miliar, naik di tahun pertama Rizal menjabat menjadi Rp 1,2 triliun dan Rp 3,2 triliun di tahun kedua.

"Jadi hampir naik 8 kali lipat," tegas mantan Menko Maritim itu.

Menurutnya, cara untuk mengelola BUMN itu sederhana. Pertama adalah menekan pembiayaan dan fokus dalam pengelolaan.

"Kedua nambah efisiensi dan produktivitas. Dengan dua ini saja bisa untuk benahi BUMN," tegasnya. [RMOL]