WhatsApp Bisa Jadi Mata-Mata, Kok Bisa?

Waah! Fitur di WhatsApp Bisa Jadi Mata-Mata, Kok Bisa?

Wartariau.com WhatsApp merupakan salah satu aplikasi pesan instan yang mengedepankan teknologi enkripsi di dalamnya. Enkripsi digunakan agar percakapan pribadi dan grup tak bocor ke pihak yang tak bertanggung jawab sehingga hanya diketahui oleh pihak yang bersangkutan.

Namun ternyata seseorang masih bisa melakukan mata-mata melalui salah satu fitur di dalam WhatsApp. Dia adalah Robert Heaton yang merupakan seorang teknisi perangkat lunak yang menemukan kerentanan di dalamnya.

Sebagaimana dikutip dari Phone Arena, Kamis (12/10/2017), Heaton memanfaatkan fitur status 'Online' dan 'Last Seen' untuk menganalisa kebiasaan pengguna WhatsApp.

Dengan fitur tersebut Heaton bisa mengetahui keaktifan seseorang di WhatsApp dan mengetahui jadwal tidur orang tersebut. Ia menggunakan sebuah ekstensi di peramban Chrome yang memungkinkannya untuk memonitor kontak yang sedang Online melalui WhatsApp web.

Heaton hanya memerlukan empat baris bahasa pemrograman Javascript untuk melakukannya. Dengan cara tersebut ia bisa memata-matai kontaknya saat mereka sedang berkomunikasi satu sama lain. Tak hanya diterapkan pada WhatsApp, cara tersebut juga berlaku untuk Facebook.

Fitur 'Last Seen' memungkinkan semua orang untuk mengakses informasi kapan si pengguna aktif di WhatsApp. Fitur ini bisa diatur agar hanya terlihat oleh kontak di dalam ponsel pengguna.

Meski demikian, seseorang yang awam mengenai fitur tersebut mungkin tak pernah menyadari karena 'Last Seen' sudah diterapkan WhatsApp secara default di layanannya.

Mengetahui pola tidur pengguna di aplikasi pesan adalah jenis informasi yang dapat dimonetisasi oleh pengiklan online. Sehingga secara teori, kerentan ini dapat membantu melancarkan usaha dalam menghasilkan uang untuk seseorang. []
TERKAIT