Dolar Tembus Rp 14.000,

Dolar Tembus Rp 14.000, Jokowi Bisa Lengser Seperti Soeharto

Wartariau.com JAKARTA - Masalah ekonomi bisa membawa seorang pemimpin digulingkan dari singgasananya.

Di Indonesia, fenomena ini pernah terjadi pada tahun 1998. Saat itu kesulitan ekonomi telah memicu konflik sosial yang berujung pada pelengseran Presiden Soeharto oleh mahasiswa.

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Syafti Hidayat menjelaskan bahwa salah satu indikasi ekonomi bermasalah adalah nilai rupiah yang merosot. Kata dia, hal ini bisa merontokkan fundamental ekonomi bangsa, menggerus cadangan devisa, dan menggelembungkan utang luar negeri negara.

“Termasuk, memicu gelombang PHK (pemutusan hubungan kerja) dan memicu kenaikan harga-harga barang dan jasa," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/5).

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Uchok ini khawatir nasib Presiden Joko Widodo bisa seperti Soeharto di tahun 1998. Apalagi nilai tukar rupiah saat ini sudah menembus angka Rp 14.000 per dolar AS. Nilai ini hanya selisih seribu perak dari nilai tukar rupiah saat Soeharto lengser, yaitu sebesar Rp 15.000 per dolar AS.

"Pada kondisi ini kekuasaan tinggal menunggu waktu seperti telur diujung tanduk. Tergantung kemampuan mereka untuk bertahan. Karena soal ekonomi tak mudah diselesaikan seperti membalik telapak tangan. Soekarno dan Soeharto jatuh karena faktor krisis ekonomi," tukasnya.
TERKAIT