Terduga Simpatisan ISIS

Terduga Simpatisan ISIS di Pekanbaru Bunuh Korban Lantaran Sakit Hati

Wartariau.com PEKANBARU - Dua orang pria pelaku pembunuhan terhadap Ahmad Syahwan warga Kecamatan Tampan, Pekanbaru Jumat (25/5/2018) lalu, berhasil diungkap Polresta Pekanbaru. Kasus pembunuhan berencana ini didasari lantaran sakit hati. Kasus ini jadi sorotan karena diduga pelaku adalah simpatisan ISIS.

Pelaku RH alias Abu hamzah (21) ditangkap di Komplek Perumahan Jalan Cipta Karya, Kecamatan Tampam. Sedangkan Y alias Abu Zakaria ditangkap di daerah Batam, Kepri. Saat penangkapan RH, personel Brimob Polda Riau juga dilibatkan.

"Ada perkataan korban terhadap pelaku RH yang kurang menyenangkan. Maka disusun rencana pembunuhan tersebut," ungkap Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto kepada halloriau.com, Jumat (13/7/2018).

Ia menjelaskan, motif pembunuhan tersebut lantaran sakit hatinya pelaku RH terhadap perkataan korban yang diucapkannya saat ia sedang bekerja di rumah korban. Sehingga disusun rencana pembunuhan itu sejak bertemu dengan pelaku Y.

"Sebilah pisau telah dipersiapkan untuk membunuh korban yang dibelinya langsung di toko. Aksinya pun dilaksanakan di dalam rumah korban," ujar Susanto.

Lebih jelas, sambung Susanto kedua pelaku bertamu ke rumah korban berniat untuk berbuka puasa. Korban yang merasa telah mengenal korban mempersilahkan masuk ke rumah. Usai berbuka aksi mereka pun dilakukan dan berhasil membunuh korban dengan menikam menggunakan pisau.

"Pelaku RH menarik korban dan menghujani tubuh korban dengan 10 kali tikaman menggunakan pisau. Merasa ada perlawanan, pelaku Y mengetuk korban dengan menusuk dan menyayatnya," beber Susanto.

Proses penangkapan kedua pelaku pembunuhan tersebut melalui proses olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasilnya, didapatkan bukti-bukti kuat dan sidik jari tertinggal di rumah korban serta harta benda milik korban yang hilang.

"Ada barang berharga milik korban yang hilang, uang senilai Rp2 juta dan handphone. Dari sanalah kita menyelusuri para pelakunya yang mengarah serta keterangan beberapa saksi," sambung Susanto.

Rencana pembunuhan yang dilakukan RH berawal sejak pertemuan dengan Y, saat itu pernah satu kerjaan di sebuah toko. Cerita punya cerita percakapan berlangsung mengarah ke korban yang pernah menyakiti hati pelaku.

"Saya kenal Y pas satu kerjaan di toko. Katanya korban pernah menghina agama Islam. Makanya timbul niat menghabisi nyawa korban," sebut RH kepada halloriau.com.

"Lalu kami bertamu ke rumah korban untuk berbuka puasa, setelah membeli takjil di luar. Rencana pun dilakukan, saya menikam 10 kali dengan pisau. Kurang puas, dia (Y, red) menikam kembali lehernya," sebut RH.

Kasus ini masih terus didalami pihak penyidik Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru untuk penanganan lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan diamankan 2 pisau dan beberapa bendera diduga berlambang ISIS.
TERKAIT