Ancaman Konflik

Ancaman Konflik Di Puncak Tensi Politik

Wartariau.com Pekan ini beberapa daerah di Indonesia dihantui suasana mencekam akibat tensi politik yang meninggi.

Massa pro kontra #2019Ganti Presiden saling berhadapan di kota pahlawan, bentrok pun terjadi.

Minggu (26/8) sekitar pukul 07.30 WIB, massa yang tergabung dalam relawan #2019GantiPresiden bergerak menuju Tugu Pahlawan.

Aksi tersebut tidak mendapatkan STTP dari Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) sehingga harus dibubarkan oleh aparat kepolisian.

Kemudian sekelompok orang yang mengaku Arek Suroboyo berjaga di sekitar Tugu Pahlawan sejak pukul 07.00 WIB.

Mereka pun melakukan aksi sweeping di Tugu Pahlawan berniat untuk membubarkan relawan #2019GantiPresiden.

Alhasil ada beberapa perampasan atribut yang dilakukan massa yang menolak aksi.

Sementara, di Pekanbaru persekusi dialami penggerak #2019GantiPresiden, Neno Warisman.

Neno pun menyayangkan jumlah aparat beratus ratus banyaknya dan dari beberapa satuan yang berbeda tapi tak bisa mengendalikan puluhan orang.

Tak hanya itu seorang pejabat intelijen daerah juga berlaku kasar pada Neno Warisman dan kawan-kawan.

“Kabinda datang dengan kasar menggebrak mobil dan berteriak teriak memaksa buka pintu dan menarik paksa satu per satu semua dari mobil. Kecuali saya yang tetap bertahan dan minta pada para Polwan berpakaian bebas untuk tidak memperlakukan saya dengan kasar,” tulis Neno Warisman yang tersebar di media sosial.

Kemudian, Diskusi Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) sempat diwarnai aksi penolakan sejumlah masyarakat di Bangka Belitung.

Sedianya diskusi tersebut akan menghadirkan akademisi Universitas Indonesia, Rocky Gerung, sebagai salah satu pembicara.

"Dilarang diskusi (kecuali berhadiah sepeda)," tulis Rocky dalam Twitternya @rockygerung, Minggu (26/8).

Meski diwarnai penolakan, Ketua GSI Ratna Sarumpaet tetap berangkat ke Bangka Belitung.

Penolakan itu datang dari DPD Pergerakan Pelajar Indonesia Raya (Parindra) Babel dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik (SAS) Babel.

Ketua DPD Parindra Babel, Zamzibar mengatakan, kehadiran aktivis GSI ke Babel dengan mengkampanyekan gerakan #2019GantiPresiden diduga akan merontokkan nilai-nilai demokrasi.

Rangkaian peristiwa beruntun tersebut dikhawatirkan picu konflik sosial antar anak bangsa.

Presiden Jokowi disarankan untuk mencari cara-cara yang elegan dalam menghadapi kritik dari masyarakat.

“Mas @jokowi, melarang diskusi2 dan gerakan2 aspirasi publik adalah "kampanye" terburuk untuk mas @jokowi,” tulis Rizal Ramli mengawali pesannya untuk Jokowi.
Copyright © Rakyat Merdeka Online

TERKAIT