BPI : Kerap Lakukan Blunder Politik

BPI : Kerap Lakukan Blunder Politik, Ma

Wartariau.com JAKARTA - Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan, Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia sudah melakukan hal yang benar dengan  melaporkan Ma'ruf Amin atas dugaan pernyataan diskriminatif “budek dan buta”, saat menyampaikan pidato politik di kantor Barisan Relawan, di Cempaka Putih Jakarta.

Pasalnya, hal tersebut agar menjadi pembelajaran untuk cawapres Jokowi memilih narasi yang tak menyinggung golongan tertentu dan menjadi blunder politik.

“Ma'ruf Amin dipilih Jokowi dengan tujuan sebagai penyejuk di saat suhu politik Pilpres 2019 memana. Akan tetapi dengan pernyataan yang berbau diskriminatif justru penunjukkan Ma'ruf Amin menjadi kontradiktif,  fungsi yang seharusnya dijalankan oleh Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya Jokowi  tidak berjalan sesuai strategi politik semestinya dan wajar saja jika ada pihak dari kaum disabilitas melaporkan dugaan pelanggaran tersebut, karena pernyataan Ma'ruf Amin mendapat sentimen negatif publik”, tutur Panji

Panji menambahkan, blunder politik yang dilakukan Ma'ruf Amin bukan yang pertama kalinya. Ia kerap melontarkan pernyataan-pernyataan yang tidak perlu seperti halnya mobil Esemka akan diluncurkan bulan Oktober yang akhirnya membuat Ma'ruf Amin ramai-ramai dikritik oleh netizen sebagai penyebar hoax.

Dari segi inilah publik menilai Ma'ruf Amin sudah bertransisi menjadi politisi murni, tetapi perlu diingat cara-cara berkampanye seperti itu sudah tak direspon positif oleh publik khususnya Maruf Amin berposisi sebagai cawapresnya Jokowi.

“Publik mulai melihat ketidakseimbangan antara pasangan Jokowi dengan Ma'ruf Amin bukan hanya soal faktor usia semata, tetapi soal strategi Ma'ruf Amin mengisi kekurangan Jokowi selama ini belum terlihat. Karena jika kedua pasangan baik Jokowi maupun Maruf Amin hanya melontarkan pernyataan-pernyataan blunder apalagi menyinggung golongan tertentu hanya akan membuat kegaduhan yang disusul anjloknya elektablitas pasangan nomor urut 01 tersebut, oleh sebab itu bukan tidak mungkin jika rakyat menilai blunder politik Maruf Amin mempersulit posisi Jokowi untuk menang di Pilpres 2019," tutup Panji. (rilis)

TERKAIT