Diduga Jadi Lokasi Prostitusi LGBT,

Diduga Jadi Lokasi Prostitusi LGBT, Salon di Selatpanjang Digrebek Massa

Wartariau.com SELATPANJANG - Massa yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI) Kepulauan Meranti dan jemaah Mesjid Agung Darul Ulum menggrebek Salon Ana yang berlokasi di Jalan Siak Kelurahan Selatpanjang Kota, Jumat (16/11/2018) malam.

Penggrebekan dilakukan karena lokasi ini diduga menjadi tempat praktik prostitusi yang melayani lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Dalam pengerebekan tersebut massa mendapati pria hidung belang baru keluar dari kamar salon tersebut.

Awal penggerebekan bermula adanya penyobekan spanduk penolakan terhadap LGBT di depan Mesjid. Spanduk tersebut bertuliskan 'Barangsiapa yang kalian dapati melakukan perbuatan LGBT, maka bunuhlah kedua pelakunya”.

Jemaah yang baru selesai melaksanakan salat Isya melihat pelaku penyobekan masuk ke Salon Ana yang berada tidak jauh dari masjid, kemudian pelaku diamankan dan diminta menjelaskan maksud dari penyobekan spanduk tersebut.

Terjadi perdebatan yang alot antara pemilik salon dengan massa, dimana pemilik tidak mengakui bahwa pihaknya yang merusak spanduk penolakan LGBT itu.

Pengurus FPI Kepulauan Meranti, Hendrizal alias Bocang mengatakan pihaknya meminta agar salon ini ditutup. Dia juga mengatakan salon ini sudah lama menjadi target karena adanya pengaduan dari masyarakat yang menyatakan salon kecantikan tersebut sering dijadikan sebagai tempat prostitusi. Tidak selayaknya sebagai tempat salon, dimana waktu dinihari salon tersebut masih beroperasi dan menerima tamu.

"Salon Ana ini mengantongi surat keterangan izin usaha atas nama Tarso alias Ana dari Jawa Tengah. Karena masyarakat resah, dan ada indikasi perbuatan negatif di sana, apalagi praktek LGBT sudah marak di Meranti. Untuk itu kita meminta salon ditutup dalam waktu 1x24 jam," kata Bocang, Sabtu (17/11/2018).

TERKAIT