Dua Perawat dan Dokter Cantik Disiagakan

Dua Perawat dan Dokter Cantik Disiagakan di Lokasi Karhutla Rangsang Meranti

Wartariau.com SELATPANJANG - Ratusan personel pemadam PT Sumatera Riang Lestari (SRL) berijibaku melakukan pemadaman kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Dusun Mereng, Desa Tebun, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Sebanyak 140 personel terlatih ini disebar ke tiga lokasi untuk membantu melakukan pemadaman Karhutla di Pulau Rangsang yang berlangsung sekitar seminggu itu.

Kebakaran tersebut telah menghanguskan ratusan hektar. Sementara untuk lahan di Dusun Mereng, Desa Tebun saja telah terbakar sekitar 20 hektar.

"Kebakarannya sudah hampir satu minggu, dan untuk kebaran paling parah itu terjadi sekitar empat hari lalu," kata Humas PT SRL Eko Firgustin, Rabu (6/3/2019) saat berada di lokasi kebakaran.

Dijelaskan Eko Firgustin, untuk kondisi lapangan, api sudah mulai berkurang namun upaya pemadaman terus dilakukan dengan melakukan penyiraman.

"Meski kelihatannya sudah padam, tapi saat angin kencang apinya bisa muncul kembali. Makanya upaya pemadaman ini terus kita lakukan dan tetap stanby di lokasi," ucapnya.

Ditambahkan Eko, untuk saat ini telah ada 7 embung dan akan ditambah lagi dengan pembuatan sekitar 5 embung lagi agar mempermudah untuk mendapatkan sumber air.

"Akan dibuat 12 embung, untuk saat ini sudah ada 7 embung pembuatannya dengan menggunakan alat berat. Kalau untuk personel ada 140 personel dibagi tiga lokasi yang terdiri dari 5 hingga 6 personil dengan peralatan satu unit mesin mini striker dan 6 slang," tambahnya.

Diakui Eko, selain angin kencang, pemadaman yang dibantu dari beberapa pihak lainnya dan masyarakat sekitar itu juga kesulitan mendapatkan sumber air dan menjadi kendala saat melakukan pemadaman, apalagi saat terjadinya pasang surut.

"Kalau untuk kendala di lapangan itu sumber air yang sulit didapatkan, apalagi saat air laut surut, karena sumber air yang kita dapatkan tergantung dari luapan air pasang," tuturnya.

Sementara itu, Yunan Helmi selaku koordinator Fire Fighter, menambahkan bahwa jarak lahan yang terbakar tidak berapa jauh dari  konsesi PT Sumatera Riang Lestari.

"Kalau untuk saat ini tinggal finishing. Sebelumnya kita melakukan pemadaman dengan estapet menggunakan poldateng," ucap Yunan.

Meski api sudah berhasil dijinakkan, namun pihaknya tetap senantiasa siaga agar sewaktu-waktu api yang membesar bisa segera dipadamkan.

"Kalau untuk personel siaga terus hingga 24 jam dan hanya ganti sip dan tim ngecampt di lokasi yang tidak jauh dari lokasi kebakaran," ujarnya.

Di tempat yang sama, Pj Kades Tebun Syahroni, mengungkapkan bahwa puluhan hektar lahan yang terbakar di wilayahnya itu merupakan lahan perkebunan milik warga.

"Yang terbakar ini kebun milik warga berupa kebun sagu, karet dan kelapa. Jadi dengan kebakaran yang menghanguskan kebun milik warga ini tentu akan akan sangat berpengaruh pada perekonomian," ungkapnya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi dampak kesehatan akibat kebakaran hutan dan lahan itu pihak perusahan mendirikan posko kesehatan gratis bagi warga sekitar dan seluruh tim pemadam.

"Kita memanfaatkan bangunan Poskamling di Desa Tebun Dusun Mereng ini untuk dijadikan posko kesehatan gratis. Mengingat desa ini cukup dekat dengan lahan yang terbakar," kata Humas PT SRL Abdul Hadi.

Hadi menyebutkan, posko kesehatan tersebut dibekali dengan pemeriksaan kesehatan, obat- obatan serta didukung oleh satu orang dokter wanita yang cantik dan ramah serta dua orang perawat.

"Kita standby kan dokter cantik dan profesional di posko kesehatan. Itu sudah kita siapkan sejak tanggal 4 Maret lalu dan terus dibuka sampai hari ini. Kita berharap posko kesehatan ini bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar serta seluruh pihak yang terlibat aktif dalam pemadaman api di Pulau Rangsang," ungkapnya.

Dokter cantik itu bernama Laila Syari Lubis, adapun jam pelayanan mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

TERKAIT