Strategi Pengembangan Sumber Daya Insani

Strategi Pengembangan Sumber Daya Insani Keuangan Syariah Dalam Menghadapi Kompetisi di Dunia Kerja

IlustrasiIlustrasi

Oleh: Etti Eriani*

Wartariau.com Saat ini keuangan  syariah telah mendunia, ia bukan barang asing lagi, tapi barang berharga yang bernilai tinggi, telah berjamur, tumbuh dan berkembang dengan pesat hampir di setiap negara, baik di Negara muslim maupun non muslim.

Di Indonesia, meskipun terlambat dibandingkan dengan Negara tetangga seperti Malaysia dan Negara lainnya di timur tegah. Namum sayangnya perkembangan tersebut kurang bahkan bisa dibilang tidak diimbangi dengan sumber daya insani yang berkualitas dan profesional.

Pengembangan sumber daya insani dalam lembaga keuangan syariah merupakan agenda penting yang perlu dituntaskan karena lemahnya kemampuan mutu sumber daya insani membawa implikasi pada kemampuan berprestasi, daya kreasi dan keberlangsunganlembaga keuangan dalam menghadapi era kompetisi di dunia kerja.

a.    Pengertian Sumber Daya Insani  
Perkembangan lembaga keuangan syariah tidak terlepas dari kemampuan perusahaan untuk bersaing dipangsa pasar, perusahaan yang mampu bersaing adalah perusahaan yang memiliki sumber daya insani yang berbasis ilmu pengetahuan dan memiliki berbagai keterampilan, Imam Ghazali menjelaskan bahwa sumber daya insani merupakan kontribusi dalam peningkatan  market share perusahaan dalam semua aspek dan menjaganya untuk tetap bertahan pada kondisi yang baik yaitu yang diinginkan perusahaan.

Maka keahlian seseorang dalam bidang keuangan syariah akan terbangun secara baik yang  memenuhi kriteria jika ditemukan satu diantara tiga SDM berikut.
1.    Spesialis ilmu syariah yang memahami ilmu ekonomi (termasuk ahli Tipe A)
2.    Spesialis ilmu ekonomi yang mengenal syariah (termasuk ahli Tipe B)
3.    Mereka yang memiliki keahlian dalam syariah maupun ilmu ekonomi (termasuk ahli Tipe C)

Ahli tipe A diharapkan memberikan kontribusi terhadap aspek normatif dalam Area System Ekonomi Islam ( lembaga keuangan syariah), dengan menemukan prinsip-prinsip Islam di bidang ekonomi, serta menjawab persoalan-persoalan modern dalam system ekonomi (lembaga keuangan).

Ahli tipe B lebih diharapkan bisa melakukan analisis ekonomi positif terhadap operasionalisasi Sistem Ekonomi Islam (lembaga keuangan).

Ahli tipe C inilah yang sebenarnya diharapkan, tetapi banyak manusia yang memiliki keahlian ganda? Barangkali jika ada adalah satu dalam seribu.

Ketiga ahli ini yang di harapkan mempelajari statement-statement dan presumsi-presumsi positif dalam  qur’an dan Sunnah. Manajemen sumber daya insani menjadikan unsur utama yang tidak terpisahkan dari tempat kerja. Sehingga tercapai sasaran yang dapat membagun diri individu secara keseluruhan dan dapat menguatkan perusahaan sehingga berdaya saing tinggi.

Dalam surah al-anfal ayat 60 dijelaskan bahwa menghadapi tantangan di era globalisasi suatu organisasi harus aktif dalam mempersiapankan sumber daya insani yang siap, mau dan mampu memberi kontribusi terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi dalam berbagai rintangan dan serta kendala yang beranekaragam. Dengan adanya tantangan peran sumber daya insani menjadi fundamental agar mampu menyelesaikan berbagai masalah yang sedang dihadapi ataupun yang muncul dikemudian hari.

b.     Kendala Pengembangan Sumber Daya Insani
Dalam hal ini, harus diakui bahwa kualitas skilled labors Indonesia dalam mengendalikan barang,jasa, modal Indonesia masih di bawah tiga negara penghuni kasta teratas yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand. Cukup pesatnya perkembangan ekonomi syariah di dunia hampir semuanya tidak diimbangi dengan kapasitas sumber daya insani yang terkualifikasi.

Banyak dari pelaku keuangan syariah saat ini merupakan pindahan dari lembaga keuangan konvensional. Padahal, sumber daya insani merupakan elemen yang berharga dan bernilai tinggi sehingga minimnya stok lulusan perguruan tinggi yang paham dengan ekonomi syariah membuat sebagian bank memilih mentransfer pegawai dari bank konvensional. Hal ini berdampak pada ketidakpuasaan nasabah bank syariah, yang disebabkan pegawainya  tidak bisa menjelaskan prinsip-prinsip ekonomi syariah dengan baik.

Terdapat kesenjangan (gap) standar kualifikasi SDI antara lulusan perguruan tinggi dengan kualifikasi yang dibutuhkan di perbankan syariah, pemahaman para praktisi perbankan konvensional akan pengetahuan perbankan syariah masih terbatas, kerja sama antara dunia pendidikan dengan industri masih kurang, serta pendidikan dan pengembangan untuk pembekalan banker yang siap pakai terbilang mahal. Menyoroti peranan lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya insani ditemukan beberapa permasalahan. Permasalahan sumber daya pengajar, ketersedian buku pelajaran dan standarisasi kurikulim yang sesuai dengan keuangan industri syariah.
 
A.    Stategi Pengembangan Sumber Daya Insani
Work analysis, yaitu sebuah analisis pekerjaan yang bertujuan untuk mengetahui tugas-tugas yang akan dijalani (job description) dan siapa yang akan bertanggung jawab atas tugas-tugas tersebut. Ada beberapa poin penting yang harus di perhatikan agar dapat mengembangkan sumber daya insani di dalam dunia kerja:

1.    Planning manpower, yaitu mengidentifikasi kebutuhan perusahaan akan jenis dan jumlah karyawan yang dibutuhkan, dan mempertimbangkan apakah dengan adanya penambahan jumlah karyawan memberi pengaruh yang baik bagi perusahaan.

2.    Choice and appointment, merupakan sebuah tugas manajemen daya manusia untuk mencari karyawan-karyawan, yang memilih terbaik, dan memilih kualifikasi mulai dari tahapan seleksi berkas, tes ilmu pengetahuan, wawancara dan tahapan lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk menempatkan karyawan sesuai dengan keahliannya berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job.

3.    Desingning the systems of incentives, tugas ini berkaitan dengan pemberian bonus yang dijanjikan kepada karyawan baik itu secara individu atau team yang telah melakukan tugas dan kewajibannya dengan sangat baik dan memuaskan.
4.    Desingning system of features and service of employed, yaitu perusahan memberikan fasilitas-fasilitas kepada karyawan seperti dana pensiun, rumah dan kendaraan.

5.    Training, bertujuan untuk meningkatkan efesiensi, pengetahuan, keterampilan karyawan. Melalui tahapan ini, perusahaan diharapkan mampu menciptakan individu yang terampil dan ahli dalam bidangnya masing-masing yang telah dibuktikan dengan sertifikasi keahlian khusus. Perusahaan juga dapat mengidentifikasi kebutuhan karyawan dan menentukan metode apa yang tepat dan efektif untuk memenuhi kebutuhan karyawan yang belum terpenuhi.

6.    Planning the cereer track, tugas ini berkaitan dengan jenjang karir karyawan, khususnya berkaitan dengan kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya. Tugas ini harus mampu mengetahui kelemahan dan kelebihan dari setiap karyawan.

Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat ditarik benang birunya  bahwa pengembangan sumber daya insani saat ini merupakan tugas utama yang harus dikerjakan dan perlu perhatian khusus karena mutu dan kualitas sumber daya insani merupakan hal yang sangat urgen. Hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama, pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga perbankan dan masyarakat. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya jangka pendek untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani.

Sedangkan upaya jangka panjangnya yaitu dengan meningkatkan pendidikan dan berkurikulum yang bersinerji antara pengguna bank, penanggung jawab pendidikan (pemerintah) dan penyelenggara pendidikan (perguruan tinggi),  yang dapat berkerja sama agar tercapai kualitas yang lebih baik. (*)

*)Mahasiswa IAIN Padangsidimpuan
TERKAIT