Wartariau.com – Rem menjadi komponen penting untuk menunjang keselamatan pengemudi dan penumpang mobil. Tak hanya dalam kondisi jalan, pabrikan otomotif juga merancang penahan laju ketika kendaraan sedang dalam kondisi berhenti, atau bahkan ketika sedang diparkir. Komponen ini disebut parking brake, atau masyarakat Indonesia lebih mengenalnya sebagai rem tangan. Tak salah jika penahan laju mobil saat parkir ini disebut rem tangan, karena umumnya untuk mengaktifkannya disiapkan tuas khusus tuas yang mudah digenggam tangan pengemudi. Melansir dari website resmi Daihatsu Indonesia, rem parkir sebenarnya saat ini ada tiga jenis, yakni yang menggunakan tuas, rem elektrik yang mengaktifkannya hanya menggunakan tombol yang ada di konsol tengah, ada juga yang menggunakan model pedal dan diaktifkan dengan cara diinjak oleh kaki pengemudi. Penahan laju saat mobil diparkir ini didukung oleh berbagai macam komponen, yang saling bekerjasama untuk menahan roda kendaraan agar tidak bergerak saat sedang diparkir.  Fitur ini dirancang untuk bisa bekerja pada mobil yang menggunakan sistem pengereman dengan teromol maupun yang sudah menggunakan cakram. Ketika tuas em tangan ditarik, pengemudi juga secara otomatis menarik kawat yang berada di mount bagian bawah tuas rem. Bunyinya 'krek' yang menjadi ciri khas rem tangan berasal dari komponen lock point yang bersinggungan dengan lock gear. Setelah kawat tertarik, park brake strut di dalam rem tromol juga akan ikut tertarik, serta park brake lever yang saling berhubungan juga akan ikut. Gaya tarik-menarik itu akan memicu komponen lainnya untuk mengembangkan rem tromol. Kondisi rem tromol yang mengembang, kemudian mengunci ban belakang. Untuk model rem cakram, sistem kerjanya lebih rumit daripada rem tromol. Rem cakram menerapkan sistem hidrolis, yakni tarikan brake lever bakal mendorong piston rem dengan prinsip ulir. Selain itu, ada juga mobil yang mengombinasikan rem cakram dengan rem tromol. [VIVA]