Kapolda Ungkap Dua Terduga Teroris Tewas

Kapolda Ungkap Dua Terduga Teroris Tewas saat Baku Tembak dengan Densus 88

Wartariau.com MEDAN - Terjadi baku tembak antara densus 88 dengan dua terduga teroris di Medan.

Dan kabarnya dua terduga teroris yang ditembak mati oleh Densus 88 dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Ada semitar dua mobil ambulans yang masuk ke dalam RS Bhayangkara pada Sabtu (16/11/2019) siang. Mobil Ambulans pertama masuk sekitar pukul 13.59 WIB.

Mobil itu datang secara bersamaan dengan satu unit Mobil Toyota Innova berwarna putih berada di depan mengiringi Mobil Ambulans tersebut.

Tak lama berselang, sekitar pukul 14.12 WIB satu unit Mobil Ambulans lainnya datang bersamaan dengan Mobil Mazda berwarna putih yang dikendarai seorang Polwan.

Disinyalir kedua Mobil Ambulans itu,  membawa jenazah terduga dua teroris yang ditembak mati di Kota Datar akibat melawan petugas saat akan ditangkap.

Serta membawa seorang anggota Densus 88 yang terluka pada bagian paha akibat tertembak.

Petugas yang terluka ini sempat dilarikan ke Puskesmas Kota Datar untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Sampai saat ini, belum diketahui identitas kedua terduga teroris yang tewas di tembak oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.

Informasi siapa saja yang diamankan dan peran mereka sebagai apa dalam jaringan terduga pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, belum diketahui.

Awak media juga tidak diperkenankan masuk ke dalam Mako Brimob Polda Sumut karena saat ini sedang dilakukan sterilisasi.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto sebelumnya juga membenarkan bahwa ada dua terduga teroris yang ditembak mati oleh Tim Densus 88.

"Kalau tidak salah saya dapat informasi dua tersangka, tadi ada baku tembak dengan Densus 88. Satu anggota luka, dua terduga teroris meninggal dunia ya," kata Agus, Sabtu (16/11/2019).

Dijelaskan Agus, beberapa lokasi sudah digeledah pemeriksaan secara laboratoris memang ada beberapa tempat ditemukan racikan bahan yang low explosive untuk memberikan keamanan terhadap masyarakat.

Sedangkan yang di Aceh sudah dikejar dan ditangkap tiga orang. Polisi akan terus menjaga jangan sampai mereka beraksi, ya mumpung ada waktunya.

"Kemarin sudah kita monitor cuma karena belum melakukan aksi kita tidak bisa melakukan tindakan," jelas Agus. (*)

TERKAIT