Lolos di Bandara

Lolos di Bandara, Seorang Perantau Pulang ke Pariaman Positif Corona

Wartariau.com - Dia berhasil lolos pemeriksaan Bandara.  Seorang perantau asal Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat , inisial AS (25) terkonfirmasi positif COVID-19 setelah pulang dari Jakarta dengan  pesawat terbang.

"Yang bersangkutan pulang sekitar tiga hari yang lalu bersama tunangannya melalui pesawat terbang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, Yutiardi Rivai di Parit Malintang, Sabtu, 6 Juni 2020, seperti dilansir Antara. 

Namun, lanjutnya dirinya tidak bisa memastikan maskapai apa yang digunakan oleh yang bersangkutan untuk pulang kampung.

Ia mengatakan kemungkinan saat akan naik pesawat di Jakarta, AS mengaku negatif COVID-19 karena sudah menjalani tes cepat namun yang bersangkutan tidak menunjukkan hasil pemeriksaan tersebut.

Ia menyampaikan sesampainya di Bandara Internasional Minangkabau petugas menguji swab AS namun yang bersangkutan harus menunggu hasilnya dan tidak menjalani karantina sehingga bisa pulang ke rumah orang tuanya.

"Sayangnya pihak petugas di bandara tidak mengabarkan kepada kami," katanya.

Ia mengatakan hasil swab AS tersebut keluar tadi dan Satgas COVID-19 setempat langsung mengisolasinya ke Padang Besi.

Namun pihaknya menyayangkan tidak adanya koordinasi dari pihak terkait kepada Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman seperti biasanya.

"Biasanya koordinasi dengan kami agar kami bisa memantau orangnya, biasanya begitu. Ada alurnya, namun ini sudah keluar hasilnya kami baru tahu," ujarnya.

Ia menyampaikan karena hal tersebut pihaknya akan melacak perjalanan dan riwayat kontak AS selama di kampung halaman.

"Setidaknya ada beberapa lokasi yang harus kami lacak riwayat kontak AS berdasarkan perjalannya selama di Sungai Geringging guna memutus penyebaran virus tersebut," kata dia.

Menurutnya peristiwa tersebut merupakan kecolongan di bidang penerbangan dalam penanganan COVID-19.

Ia pun telah menyampaikan protes kepada pihak provinsi terkait tidak adanya koordinasi sebelumnya.
TERKAIT